semoga kita bisa maju terus ya kawan.... ameen
Menurut Zimmerer,
etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapi.
Menurut Ronald J.
Ebert dan Ricky M. Griffin, etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan
untuk menunjukan perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu
organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik
kepentingan.
Jadi, Etika bisnis
adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan
yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu aspek yang sangat popular dan perlu mendapat
perhatian dalam dunia bisnis ini adalah norma dan etika bisnis. Etika bisnis
selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang
berpengaruh pada perusahaan juga sangat menentukan maju atau mundurnya
perusahaan.
Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loalitas
pemilik kepentingan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan perusahaan.
Karena semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
pemilik kepentingan. Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok
yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan.
1.2 Teori-teori Etika
A.
Etika Deontologi
Deon(yunani) berarti kewajiban, menekankan kewajiban
manusia untuk bertindak secara baik suatutindakan bernilai moral karena
tindakanitu dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang harus dilaksanakan terlepas
dari tujuan atau akibat dari tindakan itu.
B. Etika Teologi
suatu tindakan dinilai baik kalau bertujuan mencapai
sesuatu yg baik, atau kalau akibat yg ditimbulkannya baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peter F Drucker
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) .
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) .
Thomas W Zimmerer
Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
Andrew J Dubrin
Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).
Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).
Robbin & Coulter
Entrepreneurship is the process whereby an individual or a group of individuals uses organized efforts and means to pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and need through innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled.
Entrepreneurship is the process whereby an individual or a group of individuals uses organized efforts and means to pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and need through innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled.
BAB III
PEMBAHASAN
III.I. Hakekat Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan merupakan sikap mental
dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan
bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan
usahanya atau kiprahnya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti,
karena dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan
usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.
III.I.I. Hakekat Penting Kewirausahaan
Ada beberapa konsep yang menjelaskan
tentang kewirausahaan. Berikut adalah 6 hakekat penting kewirausahaan (
Suryana,2003 : 13), yaitu :
- Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
- Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
- Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha
(venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses
dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda
(inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha
menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui
cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut
dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
III.I.II. Definisi Kewirausahaan
Berdasarkan keenam konsep diatas,
secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan
kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar,
sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan
jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.
Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok
(1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut
maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang
terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi
usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997)
III.II. Hakekat Etika Bisnis
Menurut pengertiannya, etika dapat
dibedakan menjadi 2:
-
Etika sebagai praktis: nilai-nilai dan norma-norma moral (apa yang dilakukan
sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
-
Etika sebagai refleksi: pemikiran moral. Berpikir tentang apa yang dilakukan
dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
(dalam hal ini adalah menyoroti dan menilai baik-buruknya perilaku seseorang).
Pengertiannya dapat dibedakan menjadi:
-
Secara makro: etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi
secara keseluruhan.
-
Secara meso: etika bisnis mempelajari masalah-masalah etis di bidang organisasi
-
Secara mikro: etika bisnis difokuskan pada hubungan individu dengan ekonomi dan
bisnis.
Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah
suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang
dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan-persoalan
yang dihadapi.
Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M.
Griffin, etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukan
perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi. Etika
bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan.
Jadi, Etika bisnis adalah suatu
kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang
dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi dalam suatu perusahaan.
III.III. Prinsip-prinsip Etika
Kewirausahaan
Prinsip-prinsip Etika Kewirausahaan
:
1. Prinsip Etika dan Norma
Kewirausahaan
a. Prinsip tanggung jawab
-
Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya.
-
Tanggungjawab atas dampak profesinya terhadap kehidupan dan kepentingan orang
lain.
b. Prinsip keadilan (first come
first serviced)
c. Prinsip otonomi
(kebebasan sepenuhnya dlm menjalankan
profesinya)
-
Prinsip otonomi dibatasi oleh tanggung jawab dan komitmenprofesi
-
Pemerintah boleh campur tangan utk keselamatan umum
d. Prinsip integritas moral
Komitmen pribadi utk menjaga keluhuran
profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan orang lain dan masyarakat.
2. Prisnisp-prinsip etika dan perilaku
bisnis
a. Kejujuran
b. Integritas
c. Memelihara janji
d. Kesetiaan
e. Kewajaran/keadilan
f. Suka membantu
orang lain
g. Hormat kepada orang lain
h. Warga Negara yang
bertanggung jawab
i. Mengejar
keunggulan
j. Dapat
dipertanggungjawabkan
III.IV. Pentingnya Etika Bisnis
Etika bisnis sangat penting untuk
mempertahankan loyalitas stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan
perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan. Hal ini disebabkan semua
keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder.
Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan
berpengaruh pada keputusan-keputusan perusahaan. Siapa saja stakeholder
perusahaan:
1. Para pengusaha dan mitra usaha
2. Petani dan perusahaan pemasok bahan
baku
3. Organisasi pekerja yang mewakili
pekerja
4. Pemerintah yang mengatur kelancaran
aktivitas usaha
5. Bank penyandang dana perusahaan
6. Investor penanam modal
7. Masyarakat umum yang dilayani
8. Pelanggan yang membeli produk
2.1
Etika Bisnis atau
Kewirausahaan
Menurut pengertiannya, etika dapat dibedakan menjadi 2:
·
Etika sebagai
praktis: nilai-nilai dan norma-norma moral (apa yang dilakukan sejauh sesuai
atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
·
Etika sebagai
refleksi: pemikiran moral. Berpikir tentang apa yang dilakukan dan
khususnyatentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. (dalam
hal ini adalah menyoroti dan menilai baik-buruknya perilaku seseorang).
Pengertiannya dapat dibedakan menjadi:
·
Secara makro: etika
bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi secara keseluruhan.
·
Secara meso: etika
bisnis mempelajari masalah-masalah etis di bidang organisasi
·
Secara mikro:
etika bisnis difokuskan pada hubungan individu dengan ekonomi dan bisnis.
Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik
perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan
tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi.
Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin, etika
bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukan perilaku etika
dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi. Etika bisnis sangat
penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan.
Jadi, Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku
pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam
berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
2.2
Norma
Kewirausahaan
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting yang
dalam bisnis adalah norma etika. Menurut Zimmerer (1996:22), ada tiga tingkatan
norma etika, yaitu :
1.
Hukum, berlaku
bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang boleh dilakukan dan
tidak boleh dilakukan. Hukum hanya mengatur perilaku minimum.
2.
Kebijakan dan
prosedur organisasi, memberi arah khusus bagi setiap orang dalam organisasi
dalam mengambil keputusan sehari-hari. Para karyawan akan bekerja sesuai dengan
kebijakan dan prosedur perusahaan / organisasi.
3.
Moral sikap mental
individual, sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur
oleh aturan formal.
2.3
Prinsip-prinsip
Etika Kewirausahaan
1. Prinsip Etika dan Norma Kewirausahaan
a. Prinsip tanggung jawab
·
Tanggung jawab
terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya.
·
Tanggungjawab atas
dampak profesinya terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain.
b. Prinsip keadilan (first come first serviced)
c. Prinsip otonomi
(kebebasan sepenuhnya dlm menjalankan profesinya)
·
Prinsip otonomi
dibatasi oleh tanggung jawab dan komitmenprofesi
·
Pemerintah boleh
campur tangan utk keselamatan umum
d. Prinsip integritas moral
Komitmen pribadi utk menjaga keluhuran profesinya, nama
baiknya, dan juga kepentingan orang lain dan masyarakat.
2. Prisnisp-prinsip etika dan perilaku bisnis
a.
Kejujuran, yaitu
penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang, tidak curang,
tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.
b.
Integritas, yaitu
memegang prinsip, melakukan kegiatan dengan hormat, tulus hati, berani dan
penug pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling
percaya.
c.
Memelihara janji,
yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, jangan
mengintepretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan
dalih ketidakrelaan.
d.
Kesetiaan, yaitu
hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara, jangan
menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam
kerahasiaan,behitu juga dalam konteks professional, jaga/melindungi kemampuan
untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang
tidak pantas dan konflik kepentingan.
e.
Kewajaran/keadilan,
yaituberlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui kesalahan, dan
perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran
terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan
yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
f.
Suka membantu
orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolongmenolong,
kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.
g.
Hormat kepada
orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati kebebasan dan hak
untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, jangan
merendahkan orang lain, jangan mempermalukan orang lain.
h.
Warga Negara yang
bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial,
menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
i.
Mengejar
keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan
personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat
dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan
kemampuan terbaik, mengembangkan dan mempertahankan tingkat kompetensi yang
tinggi.
j.
Dapat
dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung jawab, menerima tanggung jawab
atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.
2.4 Pentingnya Etika Bisnis
Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan
loyalitas stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan dan dalam
memecahkan persoalan perusahaan. Hal ini disebabkan semua keputusan perusahaan
sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder. Stakeholder adalah semua
individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh pada
keputusan-keputusan perusahaan. Siapa saja stakeholder perusahaan:
1. Para pengusaha dan mitra usaha
Para pengusaha, selain berfungsi sebagai pesaing, mereka
juga berperan sebagai mitra. Dalam hal ini para pengusaha merupakan relasi
usaha yang dapat bekerja sama dalam menyediakan informasi atau sumber peluang.
Loyalitas mitra usaha akan sangat tergantung pada kepuasan yang diterima dari
perusahaan.
2. Petani dan perusahaan pemasok bahan baku
Petani dan perusahaan berperan sebagai penyedia bahan
baku. Pasokan bahan baku yang kurang bermutu dan pasokan yang lambat dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh sebab itu, keputusan untuk menentukan
kualitas barang dan jasa sangat tergantung pada pemasok bahan baku. Loyalitas
petani penghasil bahan baku sangat tergantungpada tingkat kepuasan yang
diterima dari perusahaan dalam menentukan keputusan harga jual bahan baku
maupun dalam bentuk insentif.
3. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
Organisasi pekerja dapat mempengaruhi keputusan melalui
proses tawar-menawar secara kolektif. Perusahaan yang tidak melibatkan
karyawan/organisasi pekerja dalam
mengambil keputusan sering menimbulkan protes-protes yang
menggangu jalannya perusahaan.
4. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
Pemerintah dapat mengatur kelancaran aktivitas usaha
melalui serangkaian kebijakaanyang dibuatnya, karena kebijakan yang dibuat
pemerintah akan sangat berpengaruh terhadap iklim usaha.
5. Bank penyandang dana perusahaan
Bank selain sebagai jantungnya perekonomian dalam skala
makro, juga sebagai lembaga yang dapat menyediakan dana perusahaan.
6. Investor penanam modal
Investor penyandang dana dapat mempengaruhi perusahaan
melalui serangkaian persyaratan yang diajukannya. Persyaratan tersebut akan
mengikat dan sangat besar pengaruhnya dalam mengambilan keputusan. Loyalitas
investor sangat tergantung pada tingkat kepuasan investor atas hasil penanaman
modalnya.
7. Masyarakat umum yang dilayani
Masyarakat akan selalu menanggapi dan memberikan
informasi tentang bisnis yang kita jalankan. Dalam hal ini masyarakat juga
merupakan konsumen yang akan menentukan keputusan-keputusan perusahaan dalam
menentukan produk barang dan jasa yang dihasilkan dan juga teknik yang
digunakan.
8. Pelanggan yang membeli produk
Barang dan jasa yang akan dihasilkan, teknologi yang
digunakan akan sangat dipengaruhi oleh pelanggan dan mempengaruhi
keputusan-keputusan bisnis. Dengan demikian etika bisnis merupakan landasan
penting dan harus diperhatikan, terutama dalam menciptakan dan melindungi reputasi
perusahaan. Oleh sebab itu, etika bisnis merupakan masalah yang sangat sensitif
dan kompleks, karena membangun etika untuk mempertahankan reputasi lebih sukar
daripada menghancurkannya.
2.5 Cara mempertahankan standar etika
1. Menciptakan kepercayaan perusahaan
Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang
mendasari tanggung jawab etika bagi stakeholder.
2. Mengembangkan kode etik
Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah
laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten
4. Melindungi hak perorangan
5. Mengadakan pelatihan etika
6. Melakukan audit etika secara periodic
7. Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah
laku, jangan hanya aturan
8. Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan
diawali dari atasan
9. Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah
Komunikasi dua arah sangat penting untuk menginformasikan
barang dan jasa yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan
perusahaan.
10. Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar
etika
Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan
balik tentang bagaimana standar etika yang harus dipertahankan.
2.6 Tanggung jawab perusahaan
Etika akan sangat berpengaruh pada tingkah laku
individual, dalam hal ini tanggung jawab sosial mencoba untuk menjembatani
komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial.
Tanggung jawab perusahaan, meliputi:
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan
harus memperhatikan, melestarikan dan menjaga lingkungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
Semua aktivitas sumber daya manusia diarahkan pada
tanggung jawab kepada karyawan, dengan cara:
· Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan
· Memberikan umpan balik, baik yang positif maupun
negatif
· Menceritakan kepada karyawan tentang kepercayaan
· Membiarkan karyawan mengetahui keadaan perusahaan yang
sebenarnya
· Memberikan imbalan kepada karyawan dengan baik
· Memberikan kepercayaan kepada karyawan
3. Tanggung jawab terhadap pelanggan
Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan, meliputi dua
kategori, yaitu:
· Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
· Memberikan harga produk yang wajar dan adil
Selain itu, perusahaan juga harus melindungi hak-hak
pelanggan, yaitu:
· Hak untuk mendapatkan produk yang aman
· Hak untuk mendapatkan informasi tentang segala aspek
· Hak untuk didengar
· Hak untuk memilih apa yang akan dibeli
4. Tanggung jawab terhadap investor
Tanggung jawab berupa menyediakan pengembalian investasi
yang menarik dengan memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakurat
dan setepat mungkin.
5. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Tanggung jawab berupa menyediakan dan menciptakan kesehatan
dan menyediakan berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar
lokasi perusahaan.
BAB IV
KESIMPULAN
kewirausahaan dapat didefinisikan
sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang
dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan
nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi
risiko.
Etika bisnis adalah suatu kode
etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan
tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi dalam suatu perusahaan.
Etika bisnis sangat penting untuk
mempertahankan loyalitas stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan
perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan. Hal ini disebabkan semua
keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder.
Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan
berpengaruh pada keputusan-keputusan perusahaan.
Maka sebagai seorang profesional selain
harus memiliki kemampuan yang baik dalam hal kreatifitas dan inovatifitas yang
dijadikan kiat dalam menemukan suatu ide, gagasan atau inovasi baru dan
cemerlang maka diperlukan pula subuah etika bisnis. Agar ketika ia bekerja
Stakeholder dapat menemui kepuasan hingga daripadanya dapat menciptakan
kepercayaan dan penghormatan.
DAFTAR PUSTAKA